Sejarah

📜 Sejarah Berdirinya Desa Labuhan Alas

I. Asal Usul Nama dan Latar Belakang Geografis

Nama Labuhan Alas berasal dari dua kata:

  1. "Labuhan" atau "Labuan": Secara harfiah berarti tempat berlabuh atau pelabuhan. Ini mengindikasikan bahwa wilayah ini sejak dahulu kala sudah menjadi lokasi strategis sebagai tempat singgah dan berlabuh bagi para pelaut.

  2. "Alas": Merujuk pada nama Kecamatan induk, yang juga memiliki makna hutan atau kawasan yang ditumbuhi pohon.

Secara historis, kawasan pesisir Labuhan Alas dulunya sering digunakan oleh masyarakat maritim, khususnya para pelaut dari suku-suku seperti Bugis, Selayar, dan Makassar, sebagai lokasi untuk menyelenggarakan berbagai acara adat dan keagamaan, seperti turun laut, pernikahan, sunatan, dan peringatan Maulid Nabi. Hal ini menunjukkan akarnya sebagai kawasan pesisir yang kaya akan budaya multi-etnis dan kegiatan pelayaran.

II. Periode Pembentukan Desa Definitif

Pembentukan Desa Labuhan Alas sebagai desa definitif merupakan hasil dari pemekaran wilayah yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan publik dan mempercepat pembangunan di kawasan tersebut.

Desa Labuhan Alas secara resmi dibentuk pada Tahun 2003.

Pemekaran dan pembentukan desa ini kemudian dikukuhkan dengan dasar hukum melalui peraturan daerah:

Dasar Hukum Pembentukan: PERATURAN DAERAH (PERDA) NOMOR 05 TAHUN 2006.

Sejak ditetapkan secara resmi, Desa Labuhan Alas terus berbenah dan fokus pada pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal yang telah diwariskan oleh para pendahulu.

III. Batas Wilayah

Secara geografis, Desa Labuhan Alas memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas.

  • Batas Lainnya: (Mohon dilengkapi oleh Admin, misal: Timur dengan Desa X, Selatan dengan Desa Y, Barat dengan Laut/Selat X).

IV. Warisan Budaya dan Masyarakat

Sebagai desa pesisir, mata pencaharian utama penduduk Labuhan Alas mayoritas adalah nelayan, meskipun sebagian juga berprofesi sebagai petani. Kehadiran suku-suku pelaut di masa lalu telah menjadikan Labuhan Alas sebagai desa yang kental dengan warisan budaya maritim, yang tercermin dalam tradisi dan ritual-ritual keagamaan serta sosial yang masih dipertahankan hingga kini.



Sumpah Pemuda
LINK TERKAIT